Wednesday, June 1, 2016

Ringkasan Pertemuan 12 - Manufacture Information System

Sistem Informasi Manufaktur
Manajer manufaktur telah menerapkan komputer dalam dua cara dasar, sebagai sistem fisik dan sebagai sistem informasi.  CAD ( Computer-aided design ), CAM (Computer –aided Manufacturing), dan robotik digunakan dalam sistem produksi fisik untuk melaksanakantugas secara lebih baik dan mengurangi biaya.
Aplikasi komputer sebagai suatu sistem konseptual dalam area manufaktur dimulai ddengan persediaan. Sistem pertama menyatukan pendekatan titik pemesanan kembali, tetapi rancangan ini digantikan oleh konsep MRP (Materiaal Requirements Planning) yang lebih proaktif. Kemudian konsep itu diperluas untuk berintegrasi dengan sistem lain di seluruh perusahaan, dan berubah menjadi istilah Manufacturing resource planning (MRP II).
Selama tahun 1980-an, perusahaan-perusahaan menerima strategi baru seperti JIT (Just in Time), yang dimana sistem ini berlawanan dengan produksi masal dan tidak menekankan kemampuan teknologi komputer dengan sinyal –sinyal fisik.
Sekarang  semua perusahaan sadar bahwa tidak harus meninggalkan sistem MRP. Sebagian perusahaan dapat memperoleh manfaat dari JIT dan sebagian dari MRP. Sebagian mengintegrasikan  JIT ke dalam MRP.
Sistem informasi manufaktur terdiri dari subsistem input, database dan subsistem output. Subsistem  inteligen manufaktur mengumpulkan data lingkungan yang menjelaskan serikat pekerja dan  pemasok.
A.    Model Sistem Manufaktur

Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual. Dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 12.1


Subsistem Input terdiri dari :
1.      Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dari data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.
2.      Subsistem industrial engineering
Mengumpulkan data dari dalam perusahaan bukan dari lingkungan.
3.      Subsistem intelijen manufaktur
Mengumpulkan data dari lingkungan. Pemasok dan serikat pekerja merupakan tanggung jawab khusus manufaaktur.
Subsistem Output terdiri dari :
1.      Subsistem produksi
Mengukur proses dalam hal wwaktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
2.      Subsistem persediaan
Mengukur volume aktivitas produkti saat persediaan diubah dari barang mentah menjadi barang jadi.
3.      Subsistem kualitas
Mengukur kualitas material saat material tersebut diubah
4.      Subsistem Biaya
Mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi
B.    Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem ini membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber – sumber pekerja, material dan mesin
1.      Informasi Pekerja
Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan sehingga suatu kontrak menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat. Informasi yang menjelaskan kinerja aktual dari dua belah pihak harus dipastikan syarat – syarat dalam kontrak telah dipenuhi
a)      Sistem formal
Memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia. Dari SDM kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai lingkungan dan menghubungi pelamar. Setelah para pelamar diseleksi, data pelamar dikirim ke manajemen manufaktur.
Jika seorang pelamar dipekerjakan, informasi pekerja dimasukkan ke dalam database sistem informasi SDM dan file gaji.
Ketika pekerja berhenti, perincian seberapa jauh syarat-syarat kontrak serikat diikuti, dapat juga menghubungkan manajemen manufaktur dan manajemen tingkat atas.
b)      Sistem Informal
Arus informasi pekerja dan manajenmen manufaktur sebagian besar bersifat informal seperti kontak harian dan semua hal yang diperuntukkan untuk bekerja sama menyelesaikan masalah perburuhan
2.      Informasi Pemasok
Pemilihan pemasok terbaik merupakan elemen kunci dalam mencapai effisiensi dan kualitas produksi. Dipilih melalui proses seleksi, dan kemudian memantau kemampuan pemasok. Catatan pemasok lengkap menyediakan suatu analisis mengenai organisasi pemasok maupun kinerja material dari penerimaan hingga pemakaian produk akhir.
Input pemasok tersedia ketika wiraniaga menelpon pembeli, dan tiap kali suatu perusahaan mendapat material dari pemasok, sistem informasi akuntansi menciptakan catatan dari transaksi tersebut.
Input pengendalian kualitas terdiri dari data yang disediakan oleh pemeriksa kualitas saat material melewati proses produksi.
Input pelayanan pelanggan merupakan tanggung jawab fungsi pemasaran. Menyediakan informasi dari hasil perbaikan dan penggantian, dan juga survei kepuasan pelanggan.
Gambar 12.2

C.    Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur oleh Manajer
Sistem informasi Manufaktur digunakan dalam penciptaan maupun operasi sistem produksi fisik. Informasi tersebut digunakan oleh eksekutif perusahaan manajer manufaktur maupun manajer area lain.
Para eksekutif menerima informasi dari semua subsistem ouput. Superintendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelaskan seluruh operasi. Manajaer pemasaran menggunakan output karena faktor – faktor yang mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan.
Sehingga sistem informasi manufaktur menyediakan informasi bagi para manajer di seluruh perusahaan.

1 comment: