Sistem
Informasi Manufaktur
Manajer manufaktur
telah menerapkan komputer dalam dua cara dasar, sebagai sistem fisik dan
sebagai sistem informasi. CAD ( Computer-aided design ), CAM (Computer –aided Manufacturing), dan
robotik digunakan dalam sistem produksi fisik untuk melaksanakantugas secara
lebih baik dan mengurangi biaya.
Aplikasi komputer
sebagai suatu sistem konseptual dalam area manufaktur dimulai ddengan
persediaan. Sistem pertama menyatukan pendekatan titik pemesanan kembali,
tetapi rancangan ini digantikan oleh konsep MRP (Materiaal Requirements
Planning) yang lebih proaktif. Kemudian konsep itu diperluas untuk berintegrasi
dengan sistem lain di seluruh perusahaan, dan berubah menjadi istilah
Manufacturing resource planning (MRP II).
Selama tahun 1980-an,
perusahaan-perusahaan menerima strategi baru seperti JIT (Just in Time), yang
dimana sistem ini berlawanan dengan produksi masal dan tidak menekankan
kemampuan teknologi komputer dengan sinyal –sinyal fisik.
Sekarang semua perusahaan sadar bahwa tidak harus
meninggalkan sistem MRP. Sebagian perusahaan dapat memperoleh manfaat dari JIT
dan sebagian dari MRP. Sebagian mengintegrasikan JIT ke dalam MRP.
Sistem informasi
manufaktur terdiri dari subsistem input, database dan subsistem output. Subsistem
inteligen manufaktur mengumpulkan data
lingkungan yang menjelaskan serikat pekerja dan pemasok.
A.
Model
Sistem Manufaktur
Sistem informasi
manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai
sistem konseptual. Dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 12.1
Subsistem Input
terdiri dari :
1. Sistem
informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang
menjelaskan operasi manufaktur dari data lingkungan yang menjelaskan transaksi
perusahaan dengan pemasoknya.
2. Subsistem
industrial engineering
Mengumpulkan data dari dalam
perusahaan bukan dari lingkungan.
3. Subsistem
intelijen manufaktur
Mengumpulkan data dari lingkungan.
Pemasok dan serikat pekerja merupakan tanggung jawab khusus manufaaktur.
Subsistem
Output terdiri dari :
1. Subsistem
produksi
Mengukur proses dalam hal wwaktu,
menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
2. Subsistem
persediaan
Mengukur volume aktivitas produkti
saat persediaan diubah dari barang mentah menjadi barang jadi.
3. Subsistem
kualitas
Mengukur kualitas material saat
material tersebut diubah
4. Subsistem
Biaya
Mengukur biaya yang terjadi dalam
proses produksi
B. Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem
ini membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir
mengenai sumber – sumber pekerja, material dan mesin
1. Informasi
Pekerja
Manajer
manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para
pekerja perusahaan sehingga suatu kontrak menjelaskan harapan dan kewajiban
baik perusahaan maupun serikat. Informasi yang menjelaskan kinerja aktual dari
dua belah pihak harus dipastikan syarat – syarat dalam kontrak telah dipenuhi
a) Sistem
formal
Memulai arus informasi pekerja
dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya
manusia. Dari SDM kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai lingkungan dan
menghubungi pelamar. Setelah para pelamar diseleksi, data pelamar dikirim ke
manajemen manufaktur.
Jika seorang pelamar dipekerjakan,
informasi pekerja dimasukkan ke dalam database sistem informasi SDM dan file
gaji.
Ketika pekerja berhenti, perincian
seberapa jauh syarat-syarat kontrak serikat diikuti, dapat juga menghubungkan
manajemen manufaktur dan manajemen tingkat atas.
b) Sistem
Informal
Arus informasi pekerja dan
manajenmen manufaktur sebagian besar bersifat informal seperti kontak harian
dan semua hal yang diperuntukkan untuk bekerja sama menyelesaikan masalah
perburuhan
2. Informasi
Pemasok
Pemilihan
pemasok terbaik merupakan elemen kunci dalam mencapai effisiensi dan kualitas
produksi. Dipilih melalui proses seleksi, dan kemudian memantau kemampuan
pemasok. Catatan pemasok lengkap menyediakan suatu analisis mengenai organisasi
pemasok maupun kinerja material dari penerimaan hingga pemakaian produk akhir.
Input pemasok
tersedia ketika wiraniaga menelpon pembeli, dan tiap kali suatu perusahaan
mendapat material dari pemasok, sistem informasi akuntansi menciptakan catatan
dari transaksi tersebut.
Input
pengendalian kualitas terdiri dari data yang disediakan oleh pemeriksa kualitas
saat material melewati proses produksi.
Input pelayanan pelanggan
merupakan tanggung jawab fungsi pemasaran. Menyediakan informasi dari hasil
perbaikan dan penggantian, dan juga survei kepuasan pelanggan.
Gambar 12.2
C. Penggunaan Sistem Informasi
Manufaktur oleh Manajer
Sistem
informasi Manufaktur digunakan dalam penciptaan maupun operasi sistem produksi
fisik. Informasi tersebut digunakan oleh eksekutif perusahaan manajer manufaktur
maupun manajer area lain.
Para
eksekutif menerima informasi dari semua subsistem ouput. Superintendent pabrik
juga menggunakan ikhtisar output yang menjelaskan seluruh operasi. Manajaer
pemasaran menggunakan output karena faktor – faktor yang mempengaruhi penjualan
produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan.
Sehingga
sistem informasi manufaktur menyediakan informasi bagi para manajer di seluruh
perusahaan.
we are one, saranghaja <3
ReplyDelete