Semua
perusahaan besar memiliki fungsi umber daya manusia yang menangani banyak
proses khusus yang berhubungan dengan personil perusahaa. Sistem konseptual
yang digunakan dalam mengelola personil tersebut sistem informasi sumber daya
manusia (human resource information
system), atau HRIS.
Manajemen
puncak kurang menekankan HRIS. Namun, peraturan pemerintah yang bertujuan
memastikan persamaan dalam praktek personil perusahaan, mendesak manajemen
puncak untuk memberikan perhatian yang layak pada HRIS.
HRIS mengikuti format
dasar yang sama seperti sistem informasi fungsional lain. SIA memberikan data
personil yang bersifat keuangan, subsistem penelitian sumber daya manusia
melakukan proyek penelitian khusus untuyk mengumpulkan data baru dan subsistem
intelejen sumber daya manusia mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan
dengan personil dan lingkungan.
Gambar 14.1
Database HRIS melengkapi
data personil dengan data yang menjelaskan baik organisasi maupun perorangan di
lingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil. Pengolahan HRIS dalam
perusahaan masih banyak diturunkan dari mainframe di bagian sistem informasi ke
komputer miro di bagian sumberdaya manusia, sebagian besar database sumber daya manusia masih berada di dalam komputer
sentral. Banyak aplikasi yang berada di dalam tiap subsistem telah diterapkan
oleh banyak perusahaan, tetapi beberapa masih dalam proses perembangan.
Model Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia
a Gambar
2. Model ini, dan data pendukung subsistem outputnya, didasarkan pada studi
yang dilakukan Raymond McLeod, Jr., dan Gerardine DeSanctis untuk Association
of Human Resource Systems Professionals (HRSP)
a Subsistem
input merupakan kombinasi standar
dari pengolahan data, penelitian dan intelejen.
a Dalam
banyak perusahaan database
ditempatkan pada penyimpanan komputer.
a Hanya
5,7% dari perusahaan HRSP melaporkan penggunaan database nonkomputer.
Gambar 14.2
Sistem Informasi Akuntansi
Data
yang ditangani oleh HRIS adalah campuran dari elemen-elemen data personil dan
akuntansi, antaara lain:
o Elemen data personil
relatif lebih permanen dan bersifat non-keuangan. Contohnya adalah nama
pegawai, jenis kelamin, tanggal lahir, pendidikan, dan jumlah tanggungan.
Elemen data personil ini diciptakan oleh SDM pada waktu penerimaan dan
diperbarui selama pegawai bekerja pada perusahaan. Data yang serupa juga
disimpan untuk pegawai yang pensiun.
o Elemen data akuntansi
terutama bersifat keuangan, dan cenderung lebih dinamis dibandingkan data
personil. Contohnya elemen data akuntansi adalah upah per jam, gaji bulanan,
pendapatan kotor saat ini dan pajak penghasilan tahun berjalan.
Subsistem Penelitian Sumber Daya Manusia
Subsistem
penelitian sumber daya manusia mengumpulkan data melalui proyek penelitian
khusus. Contohnya adalah penelitian suksesi dan evaluasi jabatan, dan
penelitian keluhan.
· Penelitian
Suksesi (Succession
Studies) dilakukan untuk mengidentifikasi orang-orang dalam perusahaan yang
merupakan calon bagi posisi yang akan tersedia. Mungkin seorang kepala
departemen akan pensiun, dan manajemen puncak ingin mengetahui siapa yang dapat
dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jabatan itu.
· Analisis
dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation) mempelajari setiap jabatan dalam suatu
area untuk menentukan lingkup dan mengidentifikasikan pengetahuan dan keahlian
yang diperlukan.
· Penelitian
Keluhan (Grievance
Studies) membuat tindak lanjut atas keluhan yang disampaikan pegawai untuk berbagai alasan.
Subsistem Intelijen
Sumber Daya Manusia
Mengumpulkan
data dan informasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan
perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data ini meliputi pemerintah,
pemasok, serikat pekerja, masyarakat global, masyarakat keuangan, dan pesaing.
· Intelijen Pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan
informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan
ketenagakerjaan.
· Intelijen Pemasok. Para pemasok ini menyediakan data dan
informasi yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan
penerimaan.
· Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan
informasi yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja
dan perusahaan.
· Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global memberikan data dan
informasi yang digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan
internasional, dan untuk mengintregasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas lokalnya.
· Intelijen Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan
informasi ekonomi yang digunakan untuk dalam perencanaan personil.
· Intelijen Pesaing. Beberapa perusahaan memandang pesaing
mereka sebagai sumber pegawai baru yang baik, dan mengumpulkan informasi
mengenai praktek personalia pesaing, dan mugkin informasi perorangan yang
berpotensi untuk direktur.
Ø
Database HRIS
Meningkatnya
kerumitan masalah yang berhubungan dengan personil, disebabkan oleh banyaknya
peraturan pemerintah dan meluasnya pilihan tunjangan, membuat penyimpanan data
dalam komputer sebagai suatu keharusan. Bagi database SDM berbasis komputer, tersedia beberapa alternatif dalam
hal isi, lokasi, manajemen dan pemasukan data.
·
Isi
Database
Database HRIS
dapat berisi data yang menjelaskan tidak hanya pegawai, tetapi juga organisasi
dan perorangan di lingkungan perusahaan. Elemen-elemen lingkungan mempengaruhi
sumber daya manusia dalam beberapa cara.
-
Data Pegawai
Kebanyakan database HRIS berisi data yang
berhubungan dengan pegawai perusahaan yang ada.
-
Data Non – Pegawai
Responden HRSP mengidentifikasikan data
yang menjelaskan organisasi di
lingkungan perusahaan seperti agen tenaga kerja, akademi dan universitas,
serikat pekerja, dan tanggungan, ahli waris dan keluarga yang ditinggalkan.
Ø
Lokasi
Database HRIS
Dalam perusahaan
HRSP, sebagian besardatabase HRIS
ditempatkan pada komputer sentral perusahaan, tetapi database yang lain berada di SDM, pada divisi operasi lain, dan di
luar pusat pelayanan.
o Pemasukan
Data : Menurut penelitian
HRSP data dimaksudkan ke dalam database dari
beberapa sumber.
Output HRIS
Dalam perusahaan HRSP, 65,3% pemakai dtempatkan di
dalam SDM, 29,1% di tempat lain dalam perusahaan, dan 10,2% di lingkungan
perusahaan.
o
Bentuk
Dasar Output
Pemakai HRIS
biasanya menerima output dalam bentuk
laporan periodik dan jawaban atas database
queries.
o
Perangkat
Lunak HRIS
Perangkat lunak
pesanan (custom) yang dikembangkan
bersama oleh sumber daya manusia dan jasa informasi dari pada oleh SDM atau
jasa informasi sendiri, dan tampaknya sedikit yang diproduksi oleh perusahaan
luar.
o
Subsistem
Output
Model HRIS
meliputi enam subsistem output,
masing- masing berisi sejumlah aplikasi.
Subsistem Perencanaan
Angaktan Kerja
Perencanaan
angkatan kerja melibatkan semua kegiatan yang memungkinkan manajemen untuk
mengidentifikasikan kebutuhan pegawai di masa datang. Perencanaan angkatan
kerja yang paling populer adalah pembuatan bagan organisasi, peramalan gaji dan
analisis/evaluasi kerja. Sebagian besar usaha pengembangan tertuju pada
analisis/evaluasi kerja, perencanaan dan pembuatan bagan organisasi.
a
Subsistem Perekrutan
Perusahaan
membawa pegawai baru ke dalam organisasi melalui subsistem perekrutan. Namun,
penelusuran pelamar telah diterapkan secara ekstensif, dan juga merupakan
kegiatan pengembangan yang ringgi.
a
Subsistem Manajemen Angkatan kerja
Dalam hal jumlah
aplikasi, ini merupakan subsistem terbesar, dengan tujuh aplikasi. Namun, dalam
hal presentase aplikasi yang digunakan, manajemen angkatan kerja di urutan
terakhir.
a
Subsistem Kompensasi
Tiga subsistem
terakhir merupakan area HRIS yang paling berhasil, dengan beragam aplikasi dan
presentase penggunaan sekitar 80%. Aplikasi kompensasi telah dicapai pada
tingkat tertinggi seperti terlihat pada tabel E.4.
a
Subsistem Tunjangan
Aplikasi
tunjangan (benefit) telah diterapkan
dalam skala besar, dengan enam aplikasi tersendiri dan 84% tingkat penggunaan. Defined contribution dan defined benefit plans memungkinkan
seorang pegawai menakumulasi dana pensiun untuk mencapai standar hiduptertentu,
ditentukan degan perhitungan aktuaria. Flexible
benefit plans adalah inovasi terbaru yang memungkinkan pegawai untuk
menentukan sendiri tunjangan yang diinginkan.
v
Subsistem Pelaporan Lingkungan
Berbagai
aplikasi ini membuat HRIS tetap berjalan – pelaporan kebijakan dan praktek
personalia perusahaan kepada pemerintah.
v
Integrasi Aplikasi
Di sebagian
besar perusahaan, aplikasi yang berada di komputer terintegrasi dalam bentuk
HRIS inti. Dalam HRIS inti (core HRIS), aplikasi itu berfungsi
sebagai suatu unit, berbagi database bersama,
dan output dari suatu sistem
merupakan input bagi yang lain.
Bagaimana
Manajer Menggunakan HRIS
Direktur SDM
menggunakan informasi dari semua sistem
output, seperti halnya eksekutif lain, manajer EEO/AAP di dalam SDM dan seluruh
manajer lain di seluruh perusahaan. Sedangkan manajer unit – unit di dalam SDM
memiliki perhatian khusus dalam subsistem yang berhubungan dengan operasinya.
Misalnya, manajer perencanaan SDM secara khusus tertarik pada subsistem
perencanaan kerja. Manajer akuntansi berkepentingan khusus karena dampak dari
program kompensasi dan tunjangan pada status keuangan perusahaan. Manajer dari
bagian gaji pada departemen akuntansi berkepentingan khusus dalam subsistem
kompensasi. Jadi, setiap hari manajer di seluruh perusahaan menggunakan
informasi personalia.
Sistem
konseptual yang membantu manajer perusahaan mengelola sumber daya personil
adalah HRIS. HRIS adalah bagian dari suatu unit lain seperti SI atau akuntansi.
Di dalam SDM, HRIS biasanya melapor kepada direktur SDM. Personil dalam HRIS
meliputi para manajer dan segala jenis spesialisasi informasi.
Gambar 14.3 Mengidentifikasi para pemakai HRIS
Dari enam subsistem output, kompensasi paling luas diterapkan, dengan 88 %
perusahaan HRSP melaporkan penggunaannya. Subsistem manajemen angkatan kerja
paling sedikit digunakan, dengan 65% penggunaan. Pelaporan lingkungan dan
subsistem benefit juga sering dipakai, dengan 85% dan 84% penggunaan. Lebih
separuh perusahaan HRSP melaporkan bahwa hampir semua aplikasi mereka
terintegrasi.
No comments:
Post a Comment