MARKETING INFORMATION SYSTEMS
Pemasaran
merupakan area fungsional pertama yang menunjukkan minat pada SIM. Segera
setelah konsep SIM muncul, para pemasar menyesuaikannya ke area aplikasi mereka
dan menyebutnya sistem informasi pemasaran (marketing
information system-MKIS). Model grafis MKIS awal menjadi dasar untuk
mengorganisasikan semua sistem informasi fungsional.
Struktur
model yang akan digunakan di sini dan tiga bab berikutnya terdiri dari
subsistem input yang mengumpulkan
data dan informasi dari dalam perusahaan dan dari lingkungannya, database
tempat data disimpan, dan subsistem output
yang mengubah data menjadi informasi.
MKIS
terdiri dari tiga subsistem input:
SIA, penelitian pemasaran, dan intelejen pemasaran. Subsistem output mengarahkan kebutuhan informasi
dari empat unsur bauran pemasaran (produk, tempat, promosi, dan harga),
ditambah integrasi keempatnya.
Pada
tahun 1980-an para manajer perusahaan besar mengubah prefensi mereka pada
informasi pemasaran. MKIS sekarang memberikan dukungan keputusan yang lebih
seimbang daripada versi sebelumnya.
1.
STRUKTUR
ORGANISASI FUNGSIONAL
Perusahaan bisnis secara
tradisional telah diatur dalam hal tugas-tugas, atau fungsi-fungsi, yang
dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan,
sumber daya manusia, dan jasa informasi, walau nama-nama ini tidak selalu
tampak pada bagian organisasi. Perusahaan yang memiliki fungsi manufaktur
adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijualnya. Fungsi-fungsi lain
meliputi engineering, dan penelitian
dan pengembangan.
2.
SISTEM INFORMASI
FUNGSIONAL
Pengaruh organisasi
fungsional sangat luas sehingga sistem informasi juga dapat diorganisasikan
secara fungsional, seperti digambarkan pada Gambar 17.1. Sistem konseptual
merupakan pencerminan sistem fisik yang diwakilinya.
Bagian selanjutnya dari bab
ini akan membahas sistem informasi fungsional pertama yang muncul-sistem
informasi pemasaran. Dalam antusiasisme yang tinggi untuk menerapkan komputer,
para pemasar membuat suatu dasar teoritis yang kokoh yang menjadi landasan bagi
sistem informasi semua area fungsional.
3.
PRINSIP-PRINSIP
PEMASARAN
Banyak orang berpikir
mengenai pemasaran dalam arti sempit, seperti hanya mencakup penjualan dan
periklanan. Namun, pemasar mendefinisikannya sangat luas. Satu definisi
menyatakan bahwa pemasaran “terdiri
dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui
penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan
gagasan”.
Pandangan ini menunjukkan
luasnya permasalahan yang harus dipecahkan oleh manajer pemasaran demikian pula
luasnya informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah ini.
·
Bauran Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur
yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix) yang biasa disebut 4P
yaitu:
-
Produk (product) adalah apa yang dibeli oleh
pelanggan untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya.
-
Promosi (promotion) berhubungan dengan semua cara
yang mendorong penjualan produk termasuk periklanan dan penjualan langsung.
-
Tempat (place) berhubungan dengan cara
mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran
distribusi.
-
Harga (price) terdiri dari semua elemen yang
berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.
Gambar 10.1 Sistem
Informasi Fungsional Menggambarkan Sistem Fisik Fungsional
Menurut Profesor Philip
Kotler dari University pada tahun 1966 menggunakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing
nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang
mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasikan tiga
jenis informasi pemasaran yaitu:
·
Intelijen
pemasaran (marketing intelegence) –
informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
·
Informasi
pemasaran intern (internal
marketing information) – informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
·
Komunikasi
pemaaran (marketing communication) –
informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Gambar 10.2 Arus Informasi Kotler
MODEL
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
·
Subsistem Output tiap subsistem output menyediakan informasi tentang
subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dri database.
-
Subsistem produk
menyediakan
informasi tentang produk perusahaan.
-
Subsistem tempat
menyediakan
informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
-
Subsistem
promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan
penjualan langsung.
-
Subsistem harga membantu manajer
membuat keputusan harga.
-
Subsistem bauran
terintegrasi memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan
dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut.
Gambar 10.3 Model
Sistem Informasi Pemasaran
-
SISTEM
PENELITIAN PEMASARAN untuk mengumpulkan segala informasi, tetapi sebagian
besar ditujukan kepada konsumen.
§ Data Primer:
Data yang dikumpulkan perusahaan.
§ Data Sekunder:
Data yang dikumpulkan oleh orang lain.
§ Perangkat Lunak
Penelitian
-
SISTEM INTELIGEN
PEMASARAN mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang pesaing.
-
SUBSISTEM PRODUK
merupakan
unsur pertama yang dijelaskan dalam bauran pemasaran.
§ Siklus Hidup
Produk: Menelusuri penjualan suatu produk mulai dari perkenalan.
Gambar 10.4 Siklus Hidup Produk dan Keputusan-Keputusan Terkait
§ Model Evaluasi
Produk Baru: Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan
secara matang, dengan dasar keuangan yang baik, dan dibuat oleh eksekutif.
Gambar 10.5 Evaluasi
Kuantitatif Suatu Kandidat Produk Baru
-
SUBSISTEM TEMPAT
untuk
menyalurkan produknya ke konsumen merupakan unsur tempat dalam bauran pemasaran.
§ Informasi Umpan Balik: Informasi yang mengalir dengan arah yang berlawanan dari arus material.
§ Arus Informasi Berbasis Komputer: Sistem saluran yang memungkinkan informasi mengalir bebas di antara banyak perusahaan memberikan suatu keunggulan atas sistem saingan yang tidak memiliki kemampuan itu.
-
SUBSISTEM
PROMOSI menerapkan satu area promosi tempat komputer adalah komunikasi wiranaga.
-
SUBSISTEM HARGA area harga
hampir mendekati area promosi dalam hal kesulitan dukungan keputusan,
tergantung dari kebijakan harga perusahaan.
§ Penentuan Harga
Berdasarkan Biaya: Beberapa perusahaan menggunakannya dengan menentukan
biaya-biaya mereka dan menambahkan mark-up
yang diinginkan.
§ Penentuan Harga
Berdasarkan Permintaan: Pendekatan ini memperkirakan perkiraan dengan tepat
dengan memerlukan pemahaman yang baik tentang konsumen serta pasar, termasuk
keadaan ekonomi dan persiapan.
-
SUBSISTEM BAURAN
TERINTEGRASI untuk mendukung manajer saat unsur-unsur bauran pemasaran dikombinasikan
untuk membentuk strategi tertentu. Model subsistem bauran terintegrasi yang
banyak dipublikasi adalah BRANDAID, yang dikembangkan oleh profesor John D.C.
Little dari MIT. BRANDAID mencakup
beberapa submodel untuk periklanan, promosi, harga, penjualan, perorangan, dan
distribusi eceran. BRANDAID merangsang kegiatan perusahaan manufaktur yang
menjual ke konsumen melalui para pengecer dalam lingkungan yang kompetitif.
Lingkungan ini, termasuk berbagai elemen utama dan pengaruh yang saling
menghubungkannya.
- PENELITIAN
MENGENAI SISTEM INFORMASI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN FORTUNE 500 penelitian
profesor John Rogers dari California Polytechnic State University di San Luis
Obispo pada tahun 1980 dan pada tahun 1990 profesor Eldon Li, juga dari Cal
Poly, kedua penelitian ini mengungkapkan kecenderungan yang menarik dalam
penggunaan komputer sebagai alat pemasaran strategis.
§ Penggunaan Komputer:
Selama periode 1980 sampai 1990, penggunaan komputer oleh manajer pemasaran di
perusahaan-perusahaan Fortune 500 berubah secara dramatis. Manajer mulai
menggunakan komputernya lebih sering, dan untuk kelompok aplikasi yang berbeda.
Gambar 10.8 Frekuensi
Penggunaan Komputer
§ Model
Matematika: Data survei tidak menjelaskan alasan menurunnya penggunaan model.
Mungkin ini disebabkan pandangan yang lebih realistis mengenai aplikasi,
setelah pamor spreatsheet elektronik
memudar. Atau mungkin karena sebagian pembuatan model sekarang dilakukan oleh
area fungsional lain.
§ Dukungan Model
untuk Tingkat-tingkat Manajemen: Pada 1990, dukungan model pada tingkat
pengendalian manajemen menurun cukup besar menjadi 54%, tetapi dukungan pada
tingkat perencanaan strategis meningkat menjadi 30%. Demikian pula dukungan
bagi tingkat pengendalian operasional naik menjadi 16%.
§ Dukungan
Menyeluruh oleh MKIS: Pada 1990 dukungan bagi tingkat pengendalian manajemen
turun menjadi 40%, dukungan bagi tingkat perencanaan strategis naik menjadi
28%, dan dukungan bagi tingkat pengendaalian operasional naik menjadi 31%.
§ Dukungan Bagi
Fungsi-fungsi Manajemen: Perubahan-perubahan lain dalam dukungan MKIS dapat
dilihat pada fungsi-fungsi manajemen fayol. Meningkatnya dukungan CBIS pada
tingkat manajemen atas, yang sangat mementingkan perencanaan. Para manajer
dapat menggunakan pengolahan kata, surat elektrinik, dan konferensi komputer
untuk menkomunikasikan pengarahannya kepada bawahan.
§ Dukungan Bagi
Unsur-unsur Pemasaran: Dukungan kuat terdahulu untuk keputusan produk turun
menjadi 32%, dan selisihnya ditempati oleh harga (39%) dan promosi (13%).
Tampilnya harga sebagai unsur yang paling didukung merupakan sesuatu yang
dramatis. Hal ini menunjukkan bahwa manajer pemasaran memfokuskan komputer pada
area-area keputusannya yang paling pentung dan sukar. MKIS pada tahun 1990
menyediakan dukungan yang lebih seimbang untuk keputusan-keputusan bauran
pemasaran.
- BAGAIMANA
MANAJER MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN penelitian pada perusahaan
Fortune 500 memberikan suatu gambaran yang baik tentang cara raksasa-raksasa
industri menggunakan komputer sebagai alat pemasaran. Manajer pemasaran
menggunakan MKIS untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen,
memformulasikan bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana
bauran itu diterima oleh konsumen. Para manajer lain dalam perusahaan juga
menggunakan MKIS. Kita telah melihat bahwa intelijen persaingan menarik bagi
perusahaan secara keseluruhan dan bahwa eksekutif terlibat alam penentuan
harga.
No comments:
Post a Comment