Wednesday, May 11, 2016

Ringkasan Pertemuan 9 - The Management Information System

1.      Pengenalan Sistem Informasi Manajemen
a.       Apakah SIM?
Pada pertengahan 1960-an, sebagian perusahaan besar akhirnya mengatasi kesulitan penerapan komputer awal mereka. Itu merupakan tugas yang sukar, karena organisasi-organisasi tersebut telah mengumpulkan volume data yang sangat banyak selama bertahun-tahun dan diperlukan banyak usaha untuk menempatkan data dalam bentuk yang dapat diterima komputer. Pengetahuan tentang komputer di dalam perusahaan terbatas pada sejumlah kecil spesialis informasi, dan para spesialis itu tidak memiliki pengalaman nyata dalam mengarahkan penerapan melalui langkah-langkah dari siklus hidup sistem. Pencapaian berlangsung lambat dengan trial and error.
Perusahaan memiliki satu hal yang menguntungkan pada masa-masa sukar itu: dalam melaksanakan tugas pengolahan data  komputer diterapkan dengan cara yang sama seperti key drive & punched card machines dahulu. Tugas-tugas sistem informasi akuntansi (SIA) terdefinisikan dengan baik dan terutama mempengaruhi departemen akuntansi perusahaan. Penerapan komputer pada intinya mengubah tata cara lama ke dalam bentuk komputer.


b.      Usaha Awal SIM
Dengan berfungsinya SIA, baik spesialis informasi perusahaan maupun perusahaan manufaktur komputer ingin agar kegiatan komputer terus berlanjut, sehingga mereka mencari berbagai area aplikasi baru. Segera disadari bahwa output informasi SIA masih terbuka luas. Bertahun-tahun teknologi yang ada key drive & punched card machines tidak mampu menyediakan informasi manajemen. Ketika mulai terlihat jelas bahwa komputer dapat mengisi kesenjangan itu, tampaknya itu akan menjadi tugas yang mudah.
Penghalang besar ternyata adalah para manajer. Sebagai suatu kelompok, mereka sama sekali tidak mengerti komputer. Mereka mengetahui tugas mereka, dan mereka telah mengembangkan pendekatan mereka sendiri dalam memecahkan masalah, tetapi merea kurang memikirkan peran informasi dalam kegiatan mereka. Akibatnya, para manajer sulit mengungkapkan secara tepat apa yang mereka perlukan dari SIM.
Situasi ini membuat frustasi spesialis informasi. Karena mereka kurang mengerti manajemen. Spesialis informasi memutuskan bahwa satu-satunya pemecahan adalah merancang dan menerapkan sistem yang menghasilkan informasi yang mereka pikir diperlukan manajer. Hal ini dilakukan, tetapi dalam banyak kasus spesialis informasi salah menduga, dan sistem tersebut tidak digunakan.
Kemudian, manajer mempelajari komputer. Mereka mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, dan mereka mampu menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Spesialis informasi, pada gilirannya, mempelajari dasar-dasar manajemen dan cara bekerja dengan manajer dalam merancang sistem informasi. SIM dirancang ulang sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer, dan SIM akhirnya menjadi suatu area aplikasi komputer yang utama.

c.       Definisi SIM
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem basis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau subunit di bawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non-manajer dalam perusahaan saat mereka membuat kuputusan untuk memecahkan masalah.

d.      Model SIM
Data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan, isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan.

2.      Model Sistem Informasi Manajemen
Jenis kedua perangkat lunak SIM berbentuk model matematika. Model adalah penyederhanaan dari sesuatu, model menggambarkan fenomena suatu objek atau suatu kegiatan. Fenomena itu disebut entitas. Jika model menggambarkan suatu perusahaan, perusahaan itu adalah entitasnya. Jika model menggambarkan fluktuasi volume penjualan perusahaan, volume penjualan adalah entitasnya.

Ada empat jenis model fisik, narasi, grafik dan matematika. Yang pertama, modal fisik, adalah model yang berwujud tiga dimensi, biasanya lebih ecil dari entitasnya. Contoh adalah model tanah liat dari suatu model baru yang dibuat oleh perancang. Penjelasan tertulis atau lisan dari sesuatu dapat dianggap sebagai model narasi. Model ini yang paling populer digunakan dalam bisnis. Model grafik merupakan suatu diagram, umumnya dua dimensi.  Grafik dan bagan adalah contohnya. Akhirnya, rumus matematika adalah model matematika. Simbol-simbol berfungsi menjelaskan fenomena tertentu. Model matematika merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam SIM.

Model matematika dapat dikelompokan dalam tiga dimensi pengaruh waktu, tingkat keyakinan dan kemampuan mencapai optimisasi.
1.      Model Statis atau Dinamis
Model statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel. Model ini berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti suatu foto. Model yang menyertakan waktu sebagai variabel adalah model dinamis. Model ini menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film.
2.      Model Probabilistik atau Deterministik
Cara lain mengelompokan model adalah berdasarkan apakah formulanaya mencakup probabilita. Probabilita adalah peluang terjadinya sesuatu. Probabilita berkisar dari 0,00 (sesuatu yang sama sekali tidak mungkin) hingga 1,00 (sesuatu yang pasti). Model yang mencangkup probabilita disebut model probabilistik. Model yang sebaliknya, adalah model deterministik.
3.      Model Optimisasi atau Suboptimisasi
Model optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternative. Agar suatu model dapat mencapai hal ini, masalahnya harus terstruktur sangat baik. Model suboptimisasi, sering disebut satisficing model, memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan, dan model akan memproyeksikan hasilnya. Model itu tidak mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan hasil terbaik tetapi menyerahkan tugas tersebut pada manajer.

a.    Contoh pembuatan model
Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model matematika untuk membuat beberapa keputusan penting. Mungkin eksekutif itu juga ingin mensimulasikan dampak dari:
1.      Harga produk
2.      Jumlah investasi pabrik yang diperlukan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk tersebut
3.      Jumlah yang perlu diinvestasikan dalam kegiatan pemasaran seperti periklanan dan penjualan langsung
4.      Jumlah yang perlu diinvestasikan dalam litbang (penelitian dan pengembangan)

Selanjutnya, eksekutif tersebut ingin dapat mensimulasikan empat kuartal kegiatan dan menghasilkan dua laporan suatu pernyataan operasi yang mencangkup nilai-nilai non-keuangan yang penting seperti potensi pasar (permintaan) dan kapasitas pabrik, serta suatu pernyataan laba-rugi yang mencerminkan hasil-hasil dalam istilah-istilah keuangan. 
·      Input Model
Pada layar input yang digunakan untuk memasukkan elemen-elemen skenario untuk kuartal terakhir atau yang lalu. Sebagian dari elemen-elemen itu berhubungan dengan perusahaan-kapasitas pabrik: jumlah unit yang dihasilkan, nilai mata uang dari bahan baku, dan seterusnya. Elemen-elemen yang lain berhubungan dengan pengaruh lingkungan perusahaan-indeks ekonomi, indeks musiman, harga pesaing, dan pemasaran pesaing. Layar ini merupakan suatu contoh dari graphical user interface, dan kotak-kotak berisi nilai-nilai awal (default), yang diubah dengan mentik pada elemen data yang diinginkan.
 Gambar 1
Pada layar ini menunjukkan elemen-elemen scenario untuk kuartal berikutnya. eksekutif menyatakan berapa banya kuartal yang ingin disimulasikan. Kemudian mereka memasukkan perkiraan untuk indeks ekonomi dan musima, serta perkiraan harga dan pemasaran pesaing. 
Gambar 2
Dibagian bawah layar, eksekutif masukkan empat keputusan, dengan kotak sebelah kanan tempat menampilkan laba setelah pajak yang dihasilkan. Layar itu dapat mengakomodasi keputusan-keputusan untuk empat kuartal. Layar tersebuut juga menampilkan nilai-nilai awal (default).
·      Output Model
Kegiatan kuartal beriku (kuartal 1) disimulasikan dan laba setelah pajak ditampilkan di layar. Eksekutif mempelajari angja itu dan memutuskan set keputusan yang akan digunakan pada kuartal 2. Keputusan-keputusan ini dimasukkan dan simulasi tersebut diulang. proses ini berlanjut hingga ke empat kuartal telah diasumsikan. 
Gambar 3
Gambar 4
Eksekutif dapat memperoleh lebih banyak output terinci dalam bentuk tampilan atau cetakan.
a.    Keuntungan dan kerugian pembuatan model
Seorang manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh euntungan sebagai berikut:
1.   Proses pembuatan model menjadi pengalaman belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengenai sistem fisik.
Gambar 5
2.  Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dengan keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
3.    Model menyediakan daya prediksi suatu pandangan ke masa depan yang yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
4.      Model lebih murah daripada metode trial and error. Proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu pengembangan serta perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.
Keuntungan pembuatan model ini diimbangi oleh kedua kerugian utama model:
1.    Kesulitan pembuatan model sistem bisnis akan menghasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelaskan seseorang dalam perusahaan harus memikirkan nilai-nilai dari elemen-elemen dataskenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada hasil simulasi.
2.    Keahlian matematikan tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks. Keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.
Sudah lama manajer menganggap kerugian pembuatan model melebihi keuntungannya. Situasi ini sedang berubah, berkat kombinasi peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan computer.

1.      Konsep Subsistem Informasi Organisasi
Ketika perusahaan semakin berpengaruh dalam menerapkan rancangan SIM yang mencangkup seluruh perusahaan, manajer di area-area tertentu mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan mereka. Sistem-sistem informasi fungsional atau subset-sebset SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area-area fungsional mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang diarea lain. Pemasaran merupakan area pertama yang menerima pemikiran sistem informasi fungsional, dan banyak usaha dilakukan untuk menjelaskan cara penerapan komputer ke seluruh operasi pemasaran.
Area manufaktur juga menerima pengolahan komputer dan menerapkan tenologi itu baik sebagai sistem informasi konseptual maupun sebagai komponen dalam sistem manufaktur fisik. Teknologi seperti robot pabrik dan sistem ban berjalan yang dikendalikan kopmputer merupakan contoh bagaimana proses manufaktur fisik telah dikomputerisasi. Usaha untuk menerapkan computer sebagai sistem konseptual biasanya tidak muncul di bawah nama sistem informasi manufaktur. Sebaliknya, digunakan nama-nama seperti material requirements planning (MRP) dan computer integrated manufacturing (CIM). Semua aplikasi ini dikelompokkan di bawah nama sistem informasi manufactur. Bidang keuangan juga tidak memeperoleh sebutan sistem informasi keuangan, walau sistem informasi berbasis komputer dalam bidang ini sudah umum.
Suatu area fungsional yang mengadopsi sebutan sistem informasi adalah sumber daya manusia, dan inilah area yang paling banyak mendapat perhatian. Istilah sistem informasi sumber daya manusia (human resources information system-HRIS) dan sistem manajemen sumber daya manusia (human resources management system-HRMS) sudah umum. Yang sedang mendapat banyak perhatian adalah sistem informasi organisasi yang ditujukan pada tingkat manajemen, yaitu sistem informasi eksekutif (executive information system), atau EIS.
Saat ini penggunaan istilah sistem informasi berbasis komputer untuk menggambarkan semua sistem informasi perusahaan. istilah yang sekarang sangat popular adalah enterprise information system. Ia dapat melaksanakan seluruh proses computer perusahaan, dari tugas pengolahan data hingga penyiapan informasi manajemen. Istilah enterprise resource planning (ERP) menjelaskan cara enterprise information system dikembangkan. 

No comments:

Post a Comment